Masih inget kan gan apa yg ane pernah posting beberapa waktu lalu...?, ntu yang pengurus masjid menangis menerima 2 hewan kurban dari pemulung, postingannya masih ada ko' gan, dibawah berita ini malah..., xixixixi. Maklum gan karna kesibukan ana, jd gak kepegang dah ini blog. Nah ini kisah selanjutnya gan, bagai gayung bersambut. Siapa yg menanam maka dia pula yang akan memetik hasilnya.
Mak Yati, pemulung yang berkurban 2 kambing pada Idul Adha tahun 2012 lalu akhirnya akan pulang kampung. Mak Yati dan suaminya pulang kampung, lantaran rumah yang dibangun Kementerian Sosial di daerah Pasuruan, Jawa Timur telah rampung.
Mak Yati beserta suaminya Maman datang ke Kantor Kemensos di Jalan Salemba Raya untuk berpamitan ke Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Dia menangis saat mengucapkan rasa terima kasih ke Salim.
"Saya ucapkan terima kasih. Saya nangis bukan karena bahagia tetapi beban malu di hadapan dunia. Saya secarik kertas saja enggak punya, hanya punya amal ibadah," ujar Mak Yati saat pelepasan pulang kampung di kantor Kemensos, Jakarta, Senin (18/2).
Sebelumnya, Mensos saat berkunjung ke gubuk Mak Yati di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa bulan lalu berjanji akan membuatkan rumah sederhana untuk Mak Yati. Mensos waktu itu juga memberikan bantuan berupa uang yang dimasukkan dalam amplop.
"Nanti dibikinin rumah sederhana di Pasuruan. Emak sudah tua, tidak pantas jadi pemulung," kata Mensos saat berkunjung ke gubuk Yati, tak jauh dari tempat sampah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2012).
Nama Mak Yati menjadi perhatian setelah ikhlas berkurban dua kambing di Hari Raya Idul Adha. Padahal, Mak Yati bukan orang punya, tapi hanya seorang pemulung.
Untuk bisa berkurban, Mak Yati bersama suaminya Maman rela menyisihkan uang selama tiga tahun. Hal ini akhirnya memicu rasa kagum warga dengan apa yang dilakukan oleh pasangan pemulung tersebut.
Kedua hewan kurban itu diberikan kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan. Alasan mereka berkurban cukup sederhana, yaitu ingin memberikan daging kurban karena setelah hidup di Jakarta selama 47 tahun selalu mendapat pemberian daging kurban.
Sumber: merdeka.com
[ Read More ]
Mak Yati, pemulung yang berkurban 2 kambing pada Idul Adha tahun 2012 lalu akhirnya akan pulang kampung. Mak Yati dan suaminya pulang kampung, lantaran rumah yang dibangun Kementerian Sosial di daerah Pasuruan, Jawa Timur telah rampung.
Mak Yati beserta suaminya Maman datang ke Kantor Kemensos di Jalan Salemba Raya untuk berpamitan ke Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Dia menangis saat mengucapkan rasa terima kasih ke Salim.
"Saya ucapkan terima kasih. Saya nangis bukan karena bahagia tetapi beban malu di hadapan dunia. Saya secarik kertas saja enggak punya, hanya punya amal ibadah," ujar Mak Yati saat pelepasan pulang kampung di kantor Kemensos, Jakarta, Senin (18/2).
Sebelumnya, Mensos saat berkunjung ke gubuk Mak Yati di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa bulan lalu berjanji akan membuatkan rumah sederhana untuk Mak Yati. Mensos waktu itu juga memberikan bantuan berupa uang yang dimasukkan dalam amplop.
"Nanti dibikinin rumah sederhana di Pasuruan. Emak sudah tua, tidak pantas jadi pemulung," kata Mensos saat berkunjung ke gubuk Yati, tak jauh dari tempat sampah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2012).
Nama Mak Yati menjadi perhatian setelah ikhlas berkurban dua kambing di Hari Raya Idul Adha. Padahal, Mak Yati bukan orang punya, tapi hanya seorang pemulung.
Untuk bisa berkurban, Mak Yati bersama suaminya Maman rela menyisihkan uang selama tiga tahun. Hal ini akhirnya memicu rasa kagum warga dengan apa yang dilakukan oleh pasangan pemulung tersebut.
Kedua hewan kurban itu diberikan kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan. Alasan mereka berkurban cukup sederhana, yaitu ingin memberikan daging kurban karena setelah hidup di Jakarta selama 47 tahun selalu mendapat pemberian daging kurban.
Sumber: merdeka.com